Selasa, 25 Mei 2010

tv digital menyingkirkan tv analog ?



Berbagai kemajuan teknologi informasi telah mengubah gaya hidup masyarakat, terutama di kota-kota besar. Saat ini, untuk mengakses internet, seseorang tidak perlu repot lagi bahkan tidak perlu lagi menggunakan device yang susah untuk didapatkan. Ya, untuk mengakses internet tidak perlu menggunakan komputer yang besar dan berat untuk dibawa kemana-mana, kini handphone-pun sudah cukup memuaskan seseorang untuk mengakses internet.


Untuk memenuhi kebutuhan seseorang untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat, saat ini sudah dikembangkan teknologi IPTV (Internet Protocol Television). Teknologi ini mampu menghadirkan layanan tv digital, audio, video, dan transfer data ke setiap rumah-rumah (untuk saat ini belum semua). Dengan kata lain, kita dapat mengakses internet di tv.
Pemerintah melalui depkominfo sedang berjuang agar teknologi ini dapat dirasakan oleh semua masyarakat Indonesia. Melalui Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor: 500/KEP/M.KOMINFO/11/2007 pemerintah akan mengusahakan semua komponen masyarakat dapat merasakan teknologi baru ini.
Teknologi ini menggunakan sinyal digital, sehingga teknologi ini belum dapat mencapai seluruh Indonesia yang hampir semua masyarakatnya masih menggunakan tv analog. Walaupun begitu, bukan berarti tidak ada yang menggunakan teknologi ini, banyak perusahaan lain juga menyediakan layanan ini. Perusahaan seperti Indovision, FirstMedia, TelkomVision, dan lain-lain bisa menghadirkan teknologi ini ke rumah-rumah.
Teknologi ini menggunakan frekuensi digital dalam pengiriman data-nya, yaitu dengan teknik binary. Frekuensi ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan frekuensi analog. Dengan digital, semua data dapat disimpan di dalam memory (seperti harddisk pada komputer) sehingga tidak banyak makan tempat dan biaya. Bandingkan dengan analog yang masih menggunakan pita magnetik untuk penyimpanannya. Selain itu, kompresi yang dilakukan terhadap suara dan video untuk siaran tv jauh lebih akurat dan tajam. Keunggulan lainnya dapat dilihat dari jumlah data yang dapat dikirim, sinyal digital dapat mengirimkan 6 program sekaligus dalam 1 kanal, sedangkan analog hanya 1 program dalam 1 kanal. Teknologi ini pun memungkinkan penggunanya dapat berkomunikasi dua arah (seperti internet), sehingga dari sisi bisnis akan sangat potensial dan menggiurkan.
Untuk saat ini, belum semua masyarakat dapat menikmatinya. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat (terutama masyarakat miskin) masih menggunakan tv analog. Jika pengguna ingin menikmati sinyal digital dalam tv analog mereka, dibutuhkan alat pengkorversi sinyal dari sinyal digital ke sinyal analog yang disebut set-top box. Untuk saat ini, harga dari sebuah alat tersebut bisa dibilang mahal untuk kalangan low-end.



Pada saat saya menulis artikel ini, saya pun sudah menggunakan teknologi ini. Di rumah saya telah terpasang kabel dari perusahaan yang sering disebut FirstMedia (bukan bermaksud untuk mempromosikan). Dalam satu kabel tersebut, saya bisa menikmati siaran tv dari mancanegara, mendengarkan radio, dan mengakses internet melalui komputer saya, walaupun hal itu baru bisa dinikmati dengan membayar sejumlah biaya tertentu. Bukan mustahil jika 10 tahun lagi, semua masyarakat Indonesia dapat menikmati hal ini secara gratis.
Saat ini, saya belum tahu proses perhitungan konversi analog ke digital atau sebaliknya, yang saya tahu saat ini, penyedia siaran tv/radio mengkonversi siarannya ke digital dan dialirkan ke penyedia jasa tv berlangganan (atau sejenisnya). Kemudian penyedia jasa tersebut mengirimkannya ke rumah-rumah melalui kabel atau satelit. Karena hampir semua rumah tersebut hanya memiliki tv analog, maka penyedia jasa menyewakan atau meminjamkan set-top box agar sinyal digital tersebut dapat diubah ke sinyal analog. Siaran mereka pun dapat dinikmati.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan, tetapi karena saya belum terbiasa membuat tulisan seperti ini, maka saya cukupkan saja sampai di sini. Artikel ini saya buat dengan pemikiran sendiri dari hasil saya membaca beberapa artikel orang lain dan berita-berita terkini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar